Oleh: Fany Indriyani, M.Si
Hongaria merupakan salah satu negara di Eropa Timur yang masih memiliki jejak peradapan Islam. Kekuasaan Ottoman di abad ke-16 membawa Islam ke wilayah ini (Kesawa, 2021). Meskipun Islam adalah agama minoritas di Hungaria, namun kehidupan muslim dengan warga lainnya tetap terjaga dengan baik.
Hukum Hungaria menyatakan bahwa organisasi keagamaan yang diakui secara hukum disebut sebagai ‘Gereja’ . Oleh karena itu Masjid di Hongaria disebut Gereja Islam Hongaria (Magyarországi Muszlimok Egyháza, MME). Saat ini terdapat empat masjid di seluruh Hongaria: dua dapat ditemukan di Budapest, satu di Pécs dan satu di Szeged. Namun jangan membayangkan bangunan masjid sebagaimana mestinya dikarenakan factor biaya maupun undang-undang bangunan (Mackintosh, 2017). Salah satu masjid yang masih mempertahankan bentuk asli dan memiliki Menara adalah masjid Jakovali Hassan di kota Pecs.

Perebutan kekuasaan oleh kerajaan Austria menyebabkan kejayaan Islam berakhir bahkan sama sekali tidak memiliki tempat setelah negara ini khususnya ketika resmi menganut paham komunis (Suryaningsih, 2013). Namun pada tahun 2012 Hongaria kembali membuka diri terhadap Islam hingga saat ini.
Ajaran Islam sangat kental dengan konsep makanan halal. Bagi umat muslim konsep halal bukan hanya sekedar pemilihan makanan tetapi juga bagian dari kewajiban dan perintah agama (Ruslan et al., 2018). Mendapatkan makanan halal di Hongaria bukan lagi menjadi hal yang sulit meskipun dibeberapa wilayah peredaran makanan halal masih cukup terbatas. Di wilayah ibukota Budapest dan kota-kota besar lainnya restoran halal dan toko makanan halal banyak ditemui. Makanan halal tidak hanya berarti bebas dari zat yang dilarang oleh Islam seperti babi namun juga cara perlakuaannya harus sesuai dengan syariat Islam. Untuk produk daging dan unggas harus dipastikan terlebih dahulu sertifikat halalnya melalui website masing-masing brand.

Sementara itu untuk restaurant dapat dipastikan melalui logo halal yang mereka buat. Restauran ini biasanya dimiliki oleh sesama muslim yang memiliki pemahaman memadai tentang konsep halal dalam makanan.

Meskipun perkembangan Islam di Eropa Timur tidak sepesat wilayah Eropa Barat, namun aksesibilitas terhadap makanan halal dapat menjadi indikator perkembangan yang cukup menggembirakan. Penduduk Hongaria atau yang juga disebut masyarakat Magyar cukupfamiliar denganbudaya dan ritual Islam. Hal ini terbukti dari keterbukaan mereka dalam menerima komunitas masyarakat muslim dari berbagai penjuru dunia kedalam lingkungan mereka. Meskipun hidup sebagai masyarakat minoritas tidaklah mudah namun Islam tetap mendapat tempat di Hongaria. Prilaku toleran masyararakat Hongaria diharapkan akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat muslim untuk tinggal diwilayah ini.