Dr. Faqih Nabhan, M.M., Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah Kota Salatiga
Sebagai umat muslim kita diperintahkan untuk meningkatkan iman dan takwa. Hal ini penting untuk dilaksanakan dengan mengikuti perintah dan larangan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Penerapan halal lifestyle pada kehidupan sehari-hari bukan hanya sekedar gaya hidup yang halal dan sehat, namun juga harus bisa membawa diri menjadi lebih baik dan bukan hanya sebatas mencari sebuah produk yang halal melainkan juga dapat menjadi peluang bisnis bagi diri kita.
Beliau meyakini bahwa semakin meningkatnya halal lifestyle juga dapat meningkatan peluangnya, tergantung dari kreativitas diri dalam memanfaatkan dan mengupayakan peluang kesempatan bisnis bagi diri kita. Sebagai contoh dalam pelaksanaan kesempatan bisnis adalah peternakan hewan kurban seperti kambing dan domba, kaitannya dengan halal lifestyle ini merupakan salah satu perintah Allah SWT berupa penyembelihan hewan kurban.
Peluang kesempatan bisnis peternakan ini sangatlah besar. Untuk permintaan eksport tahun 2018 atas kebutuhan kambing dan domba ke Malaysia dan Brunei Darussalam sebesar 5.000 ekor per bulan dan Uni Emirat Arab sebesar 3.600 ekor per tahun. Sementara menurut Ditjen PKH pada tahun 2020 akan produksi daging kambing dan domba dalam negeri sebesar 55.863,13 ton per tahun. Selain pemanfaatan daging, juga terdapat pemanfaatan kebutuhan susu kambing untuk kesehatan dan kebutuhan kulit kambing dan domba untuk bahan olah.
Pada sektor pemasaran peternakan kambing dan domba, mayoritas berada di restauran atau warung makan. Karena daging kambing dan domba sudah menjadi konsumsi lifestyle, seperti contoh di daerah Blotongan, Salatiga. Hampir sepanjang jalan terdapat rumah makan yang menjual daging kambing, yang kemudian diolah menjadi makanan seperti sate atau tongseng dan gulai. Sehingga ini juga merupakan hal cukup baik dan bagus, dibandingkan jika kita menemukan sebuah rumah makan yang menjual daging non halal.
Dalam pengembangan bisnis peternakan kambing dan domba ini juga harus dikembangkan secara strategis dan secara matang. Jika kesempatan ini tidak digunakan secara serius, maka dapat menjadi boomerang bagi kita. Bisa saja nanti 5 hingga 10 tahun yang akan datang, kita malah mengimpor daging kambing dan domba dari luar negeri. Padahal dalam negeri saja cukup banyak populasinya, hal itu disebabkan karena kita tidak manfaatkannya dengan baik.
Pengembangan industri peternakan kambing dan domba dapat dilkembangkan menjadi 3 sektor bisnis. Yang pertama adalah sektor Breeding, yaitu pengembangan berupa pemeliharaan dengan membuat keturunan agar ketersediaan stok tetap terjaga. Yang kedua adalah sektor Fattening, yaitu pengembangan menggemukan dengan membeli saat masih kecil lalu dipelihara jangka pendek hingga gemuk dan setelah itu dijual. Yang ketiga adalah sektor Milking, yaitu pengembangan susu perah untuk kemudian diproses menjadi susu konsumsi.
Selain itu, keinginan pengembangan bisnis harus memperhatikan beberapa hal. Perhatian yang pertama adalah melihat peluang sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki oleh diri kita, sehingga dalam mewujudkan keinginan itu agar dapat berjalan. Perhatian yang kedua adalah belajar, karena dengan belajar maka tidak mungkin kita dapat meminimalisir resiko-resikonnya. Perhatian yang ketiga adalah penyesuaian lingkungan dan kemampuan dari passion kita, jika tempat tinggalnya tidak terlalu kompeten atau mendukung masih tetap dapat berjalan meskipun hanya dengan 1 produk. Sedikit demi sedikit ditekuni, maka akan terus berkembang secara terus menerus.